M. Nigara

Wartawan Tinju Senior  dan Komentator tinju tvone 

Benavidez bersaudara, David dan Jose, Ahad (14/11/2021) pagi waktu Indonesia, akan tampil di tvone. Live dari Footprint Center, Phoenix, Arizona, Amerika. David, sang adik akan mempertahankan sabuk _Super middleweiht WBC interm nya melawan pahlawan dari Delware. 

Sementara sang kakak, Jose Benavidez Jr akan bertarung dengan petinju asal Argentina, Francisco Emanuel Torres, di kelas super welter.  Pentas hebat ini dipersembahkan oleh duet Promotor Tom Brown dan Sampson Lewkowicz. 

Laga David ini merupakan syarat mutlak untuk bisa bertemu dengan The Real King of Super Middleweight, Saul Canelo Alvarez. Kita tahu Ahad (7/11/2021) WIB, Canelo berhasil menjungkalkan Caleb Plant, KO di ronde-11 dan merampas sabuk IBFnya. Canelo sendiri sudah memiliki tiga sabuk lainnya WBC, WBA, dan WBO. Dengan posisi itu, Canelo menjadi juara dunia sejati untuk kelas menengah super.  "Menang dulu lawan Kyrone Davis, baru berpikir ketemu aku!" ujar Canelo. 

Ya, Canelo perlu melontarkan itu karena dalam satu wawancara David malah berkisah akan bertemu dengan Canelo. "Konsentrasi saya saat ini adalah Canelo," begitu katanya. 

Berliku

Laga ke-25 bagi petinju berdarah Mexico (ayah) dan Ecuador (ibu) itu sangat berliku. Awalnya ia berseteru dengan sang promotor Sampson Lewkowicz karena tiba-tiba ia menerima persekot (DP) kontrak 250 ribu USD atau setara Rp 3,350 miliar dari Top Rank. 

Bob Arum, promotor tertua dan terlama dalam sejarah tinju dunia, catatan Don King promotor kondang yang sempat mengegerkan dunia itu saja, mantan anak buahnya, menyerahkan DP itu langsung ke David. Kita tahu, jika Arum mau melakukan itu, artinya feeling nya mengatakan David Benavidez memiliki potensi menjadi besar. 

Kita tahu juga, di tangan Bob Arum, Muhammad Ali melejit menjadi bintang. Oscar De La Hoya dan Manny Pacman Pacquiao, juga meledak di tangannya. 

Tapi, sekali ini Arum keliru. Lewkowicz menuntutnya. David yang tak tahu bahwa kontraknya sudah diperpanjang (17/9/2021) oleh sang ayah, kelimpungan. Untung Arum akhirnya mau menerima kembali DP yang sudah iya bayarkan. 

Tidak hanya itu, sebelum diputuskan bertemu sang motivator muda, Kyrone Davis, Tom Brown merancangnya untuk bertarung dengan Jose Uscategui. Semua persiapan telah dilakukan. Namun Uscategui kemudian kedapatan menggunakan narkoba. 

Seperti DBON

David dan Jose adalah petinju yang dibentuk dan dimatangkan dalam 'pabrik' yang tepat. Ayahnya yang juga mantan petinju membuat cetak biru untuk para anak-anaknya. 

"Kami tidak mudah," kata Jose senior, sang ayah. "Saya sungguh-sungguh membuat blue print untuk mereka, " katanya lagi. 

Maklum di sekitar lingkungannya tinggal, daerahnya sangat mengerikan. Narkoba, alkohkl, kriminal, menghantui setiap saat. Bahkan Jose senior sendiri saat mudah mengalami hal itu. 

"Jadi saya ciptakan desain besar untuk anak-anak saya. Tanpa desain yang baik, maka hasulnya akan nol besar." 

Serupa dengan di Indonesia, selama ini petinju-petinju mantan juara dunia profesional muncul lebih banyak by accident  bukan by design. Jika desain besar sudah ada, maka hasilnya pasti lain. 

Kemenpora di bawah Menpora Dr. Zainudin Amali yang di back up oleh para pakar dari akademisi, praktisi, dan wartawan olahraga, serta berduet dengan Komisi X DPR-RI, telah melahirkan DBON. Melalui desain besar itulah kelak olahraga kita insyaa Allah akan lebih baik. "Tujuan olahraga kita saat ini adalah olimpiade!" kata Menpora. 

Kembali ke tinju live di tvone, jangan lewatkan duel maut anak-anak muda produk desain besar. Akan David menjadi besar atau sang motivator, Davis yang akan moncer? Jangan lewatkan hanya di tvone, satu-satunya stasiun tv yang memiliki komitmen untuk dunia tinju profesional. (*)